Sabtu, Februari 21, 2009

RESIKO POLITIK?



Kalimat itu sering terlontar ketika seorang birokrat terpental dari kursi di mana ia sudah merasa settle. Penyebabnya jelas, ia "disingkirkan" karena berseberangan dengan pejabat politik yang baru terpilih dan sudah memegang tampuk kekuasaan.

Berbeda dengan jabatan birokrasi lainnya, jabatan camat di anggap memiliki peranan yang sangat strategis dalam memenangkan seorang pasangan calon dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah. Akibatnya, jika kebetulan sang camat terdeteksi mendukung calon yang ternyata kalah, maka ia harus menerima resiko politik.

Benarkah itu adalah resiko politik? atau hanya sekedar alasan pembenaran untuk menggunakan kekuasaan terhadap mantan lawan-lawan politik? Entahlah, yang jelas fakta di lapangan menunjukkan bahwa ketergantungan birokrasi terhadap pejabat politik begitu tingginya, sehingga sering mengaburkan profesionalisme birokrasi.

Tidak ada komentar: