Jumat, Oktober 12, 2007

PEMIMPIN YANG MUDAH TERPROVOKASI

Ada seorang anak manusia yang saya kenal, usianya sudah cukup matang. Di depan dan di belakang namanya tertera sejumlah gelar, termasuk gelar akademik, gelar religius dan gelar kebangsawanan. Pangkat dan jabatannya cukup tinggi, sehingga layak untuk disebut sebagai pemimpin. Pengalaman kerjanya lumayan beragam, serta memiliki masa kerja sebagai birokrat yang panjang. Dalam menjalankan tugasnya, ia diberi fasilitas kendaraan dinas yang lumayan representatif, dilengkapi dengan sopir pribadi. Yang (mobilnya) dibeli dan (sopirnya) digaji dengan uang rakyat.

Tapi sayangnya, ia tidak paham tugas pokok institusi yang dipimpinnya. Ia juga sangat gampang percaya pada informasi sepihak (fitnah) dari orang dekatnya, emosinya mudah tersulut, sehingga amat sulit diajak diskusi. Dan yang paling parah, ia tidak bisa menerima kebenaran dari pihak lain alias mau menang sendiri.

Bayangkan, kebijakan macam apa yang akan dihasilkan oleh seorang pemimpin yang mudah terprovokasi seperti itu. Kebaikan apa yang akan didapatkan oleh masyarakat jika diurusi olehnya? Jadi, apa manfaat uang rakyat dialirkan ke kantongnya?

Tidak ada komentar: